LAPORAN HASIL WINSHIELD SURVEY RT 12, 13,14 DAN 15
KELURAHAN TANJUNG SARI KECAMATAN JAMBI TIMUR
KOTA JAMBI 2012
A.
PENDAHULUAN
Sehubungan dengan
pelaksanaan Pre Klinik Keperawatan Komunitas, yang diadakan di RT 12, 13,14 dan
15 Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi, maka mahasiswa
telah melakukan pengamatan secara umum (Winshield Survey) tentang situasi dan
keadaan wilayah di RT 12, 13,14 dan 15 Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Jambi
Timur Kota Jambi.
Kelurahan Tanjung
Sari terbentuk berdasarkan perda Nomor 12 tahun 2008 tentang pembentukan
organisasi kecamatan dan kelurahan kota Jambi ( Lemran Daerah, tahun 2001 No.
08) dan merupakan bagian dari Kecamatan Jambi Timur yang terletak di wilayah
timur Kota Jambi. Luas wilayah Kelurahan Tanjung Sari Adalah 25 Ha (5 Km2)
yang terdiri dari 25 RT dan batasannya dikelilingi oleh jalan raya
Gambaran umum
situasi dan keadaan wilayah di RT 12, 13,14 dan 15 Kelurahan Tanjung Sari
Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi didapatkan melalui wawancara dengan penduduk
setempat, tokoh masyarakat dan observasi lingkungan sehingga dapat diperkirakan
factor resiko yang dapata menimbulkan masalah kesehatan.
Jumlah
penduduk di wilayah RT 12, 13,14 dan 15 Kelurahan
Tanjung Sari Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi seluruhnya kira-kira 836 dengan 204 KK.
1.
Perumahan
dan Lingkungan
Perumahan
di RT 12, 13,14 dan 15 Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan
Jambi Timur Kota Jambi
ditemukan 70% permanen, 26 % semi permanent dan 4 % tidak permanent, dimanan jarak antara satu rumah dengan
rumah lainnya sebagian besar berdekatan.
Pada
umumnya rumah penduduk asli tertata dengan baik., namun beberapa rumah yang
ditempati oleh penduduk pendatang kurang tertata dengan baik. Dan sebagian besar penduduk memiliki halaman rumah.
Ventilasi
rumah pada umumnya sudah baik, namun ada beberapa rumah penduduk pendatang yang
memiliki ventilasi rumah yang kurang memadai. Hal ini menyebabkan keadaan rumah
menjadi lembab.
Kondisi
lingkungan rumah secara umum kurang memenuhi syarat kesehatan, dimana pada RT 14 dan 15 ini masih banyak ditemukan adanya got-got yang airnya tergenang,
(tersumbat), kotor dan berbau.
Pengelolaan
sampah penduduk umunya dibuang ke TPU
dan diangkut oleh petugas
sampah terutama pada penduduk yang tinggal di pinggir jalan raya atau di tanah
kosong kemudian dibakar, hany sebagian kecil yang ditimbun dan dibuang di sembarang tempat. Kadang-kadang bagi penduduk yang
sampahnya ditumpuk tersebut, sampahnya tidak langsung dibakar, namun dibiarkan
saja. Hal ini menimbulkan bau yang tidak enak.
Melihat
kondisi diatas, tentu keadaan ini merupakan ancaman kesehatan terhadap
berjangkitnya penyakit malaria, diare, tipus abdominalis, dan TBC.
2.
Lingkungan
Terbuka
Pada RT 13 ini, ditemukan 1 lapangan poli dan beberapa lokasi tanah
kosong. Satu lokasi tanah kosong dimanfaatkan remaja dan anak-anak untuk berkumpul dan bermain. Lapangan poli dimanfaatkan
penduduk sebagai tempat berolahraga dalam mengisi waktu luang. Lapangan sepak
bola yang ada di RT 13 ini, tidak hanya dimanfaatkan oleh
penduduk RT 13 tapi juga oleh penduduk dari RT 12, 14 dan 15 yang lokasinya berdekatan dengan RT 13.
Sedangkan di RT 14
dan 15 masih ada sebagian tanah kosong yang dijadikan tempat pembuangan sampah
kemudian dibakar dan masih ada selokan dengan aliran yang kurang lancar dan
masih tegenang sehingga menimbulkan bauk yang tidak enak.
Dengan
kondisi lingkungan diatas tentunya dapat mengancam kesehatan masyarakat
setempat dengan adanya lalat sebagai pembawa bibit penyakit.
3.
Batas
Wilayah
Tanda batas wilayah RT 12, 13,14 dan 15 dapat dilihat sebagai berikut :
Utara : Kelurahan
Tanjung Pinang
Selatan : kelurahan Kasang
Jaya
Timur : RT 19 dan 20
Barat : Kelurahan
Tanjung Pinang
Dengan adanya batas wilayah yang jelas tentunya lebih
memudahkan masyarakat dalam berkoordinasi dalam menangani kondisi yang
mengancam kesehatan mereka.
4.
Kebiasaan
Pekerjaan
penduduk RT 12, 13,14 dan 15 Kelurahan
Tanjung Sari Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi beraneka ragam seperti sebagai pegawai negeri,
pedagang ataupun buruh dengan jam kerja dari jam 07.00 – 16.00 WIB. Sepulang
kerja, masyarakat sibuk mengurus urusan rumah tangga masing-masing. Hal ini
memberikan dampak pada jarangnya terlihat masyarakat berkumpul secara
keseluruhan.
Namun jika
hari Kamis malam, masyarakat memiliki kebiasaan mengadakan arisan
untuk menjalin silaturahmi terutama pada para ibu. Selain itu, masyarakat juga
mengadakan wirid di mushala yang berada di wilayah RT 12 sekali seminggu. Masyarakat biasanya juga mengadakan gotong-royong sekali
sebulan, namun sekarang, kebiasaan ini sudah jarang dilakukan.
Anak-anak
di RT 12, 13,14 dan 15 Kelurahan
Tanjung Sari Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi ini, biasanya setiap hari pergi belajar mengaji
ke TPA yang ada di mushala dan
rumah-rumah warga. Sebenarnya
RT 14 ini memiliki pos karang taruna yang biasanya
dimanfaatkan oleh pemuda/pemudi atau remaja sebagai tempat menampung
kreativitas ataupun sebagai tempat mendiskusikan kegiatan-kegiatan/acara yang
akan dilaksanakan di RT 12, 13,14 dan
15 Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi ini seperti perayaan 17 Agustus atau kegiatan
lainnya, tapi sekarang pos karang taruna tersebut tidak dimanfaatkan lagi
sehingga kegiatan yang dulunya rutin dilaksanakan, sekarang menjadi jarang
dilakukan. Dan berdasarkan wawancara dengan masyarakat setempat, pemuda yang
menganggur memiliki kebiasaan duduk di warung/kedai sambil bermain
kartu/domino.
Bapak-bapak di RT 12, 13,14 dan 15 Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan
Jambi Timur Kota Jambi ini,
pada pagi harinya bekerja, mencari nafkah. Kemudian pulang sore dan istirahat
dirumah. Dan pada malam harinya, beberapa diantara mereka berkumpul
diwarung/kedai sekedar berbincang-bincang sambil minum kopi.
Dari hasil
observasi dan wawancara di RT 12,
13,14 dan 15 ini ditemukan
posyandu, baik untuk balita maupun untuk lansia. Kegiatan Posyandu ini biasanya
dilaksanakan sekali sebulan dan dipisah dengan balita atau lansia dari RT
lainnya.
Melihat
kebiasan penduduk diatas, terutama pada remajanya, hal ini dapat berdampak pada
resiko terjadinya kenakalan remaja karena tidak adanya tempat untuk menampung
kreativitas remaja.
5.
Transportasi
Sarana
transportasi yang digunakan masyarakat untuk keluar masuk lokasi RT 12, 13,14 dan 15 adalah kendaraan roda 2 ataupun roda 4.
Masyarakat umumnya memiliki kendaraan pribadi roda 2, dan hanya beberapa yang
memiliki kendaraan roda 4. Dan sebagai transportasi umum, masyarakat
menggunakan fasilitas angkot dengan kendaraan roda empat.
Secara umum
kondisi lalu lintas di wilayah ini lancar, sehingga salah satu
dampak positifnya adalah memudahkan penanganan diwaktu-waktu yang darurat
misalnya pada saat kebakaran.
Kondisi
jalan di RT 12, 13,14 dan 15 ini, terutama di RT 14 dan 15 yang berada di sisi kiri jalan raya dari arah pasar adalah
sempit, berlobang dan berkelok-kelok. Salah satu dampak negatifnya adalah
menyulitkan penanganan diwaktu-waktu yang darurat misalnya saat terjadinya
kebakaran.
6.
Pusat
Pelayanan dan Pertokoan
·
Saran
Pelayanan
Sarana pelayanan yang
tersediadi RT 12, 13,14 dan 15 antara lain tempat praktek dokter, bidan, posyandu dan warnet. Disamping itu terdapat juga pelayanan yang berada di luar RT 12, 13,14 dan 15, namun masih dapat dijangkau oleh masyarakat RT 12, 13,14 dan 15 seperti sebuah Puskesmas Tanjung Pinang dan Pustu Tanjung sari serta Polindes, SD dan SMP.
·
Pertokoan
Pusat perbelanjaan terletak agak jauh dari RT 12, 13,14 dan 15, namun
terdapat beberapa warung atau kedai untuk yang bisa memenuhi kebutuhan
sehari-hari masyarakat.
7.
Suku
Di 12, 13,14 dan 15
terdapat bermacam-macam suku, sebagian besar masyarakat di RT 12,
13,14 dan 15 ini bersuku Melayu Jambi, bersuku Jawa, bersuku Sunda dan bersuku campuran.
8.
Tempat
Ibadah
RT 12, 13,14 dan 15 memilki tempat ibadah, tetapi terdapat masid di RT 12, lokasinya
berdekatan dengan RT 13,14 dan 15. Selain sebagai tempat ibadah, mushala
tersebut juga digunakan oleh masyarakat untuk mengadakan wirid dan TPA.
9.
Kesehatan
·
Bayi
dan Balita
Dari hasil
observasi dan wawancara dengan kader kesehatan, pada sat ini banyak ditemukan
balita yang mengalami batuk pilek. Selain itu juga masih terdapat bayi dan
balita yang tidak mendapat imunisasi lengkap. Faktor penyebabnya adalah social
ekonomi yang masih rendah dan juga kurangnya pengetahuan orang tua tentang
imunisasi dan manfaatnya.
Disamping itu dari hasil wawancara didapatkan bahwa
kebanyakan ibu-ibu malas membawa anaknya ke posyandu. Dan dari kader kesehatan dan masyarakat, diketahui bahwa 3 bulan terakhir terdapat balita
dan anak-anak yang menderita penyakit demam berdarah dan diare. Kondisi ini
erat kaitannya dengan kebiasaan masyarakat yang kurang memahami pentingnya
kesehatan dan kebersihan lingkungan.
·
Remaja
dan Pemuda
Masih ada terdapat remaja yang merokok ataupun memanfaatkan
waktu luangnya secara tidak jelas. Hal ini dapat mengarah pada kenakalan remaja dan ancaman terhadap
penggunaan obat-obat terlarang.
Dari
wawancara dengan perangkat RT terkait diketahui bahwa karang taruna tidak aktif
karena sebagian besar remaja bersekolah dan sibuk dengan kegiatan les belajar
sampai malam.
·
Lansia
Penyakit
yang ditemukan pada lansia 6 bulan terakhir di RT 12, 13,14 dan 15 ini adalah asma, hipertensi dan
rematik. Dari hasil observasi dan wawancara ditemukan adanya wadah khusus di
bidang kesehatan untuk lansia yaitu posyandu lansia dan kegitan senam lansia. Namun ada beberapa lansia yang tidak mengikuti
kegiatan posyandu lansia ini. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan
mengenai manfaat posyandu lansia.
10.
Politik
Tidak terdapat partai politik
di RT 12, 13,14 dan 15 ini.
11.
Media
Secara umum penduduk di RT 12, 13,14 dan 15 sudah
memiliki TV dan radio. Sebagai saran penyampaian informasi digunakan Masjid untuk memberikan
pengumuman pada warga seperti untuk pengumuman dilaksanakannya gotongroyong. Selain itu juga dengan kunjungan dari
rumah ke rumah yang dilakukan oleh perangkat RT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar